Minggu, 24 Januari 2010

Rafael goes to Stadion Senayan

Pada tgl 6 Jan 2010 ada jadwal pertandingan penyisihan Pra Piala Asia antara kesebelasan Indonesia vs Oman. Rafael yang merupakan putra ke 2 kami sangat bercita-cita ingin menjadi pemain bola, sehingga dia meminta kepada saya untuk mengajaknya menonton langsung pertandingan ini di Stadion Senayan Jakarta. Tepat pada tanggal tersebut, setelah kami siap maka kami berangkat dari rumah menuju ke Senayan. Kami memutuskan berangkat lebih awal untuk mengantisipasi kemacetan yang mungkin terjadi, tetapi untungnya seluruh jalan yg kami lalui dalam kondisi lancar, sehingga kami sampai di Stadion senayan hanya dalam waktu sekitar 1 jam saja. Kami langsung menuju loket penjualan karcis, ternyata sudah ada beberapa ticket yang dinyatakan habis terjual,tetapi banyak sekali calo2 ticket yang berusaha menawarkan ticket ke kami. Tetapi sudah menjadi prinsip bagi saya untuk membeli ticket di loket resmi. Kami membeli ticket seharga @Rp.50.000 / org dengan pintu masuk no.V, kami langsung menuju pintu masuk tersebut walaupun jadwal pertandingan masih 2 jam lagi.

Di dalam stadion kami melihat bahwa sudah mulai banyak juga penonton yang mengisi bangku penonton. Tidak lama muncul 2 kiper Nasional Indonesia (Markus Horison dan Ferry Rotinsulu) yang akan melakukan warming up kemudian dilanjutkan oleh seluruh pemain Nasional Indonesia. Rafael sangat senang sekali, karena pada akhirnya dia bisa melihat langsung pemain idolanya yaitu Bambang Pamungkas.

Akhirnya tepat waktu jam 18.30 WIB pertandingan dimulai. Sepanjang pertandingan kami sangat menikmati sekali, karena suasana di stadion sangat ramai dengan adanya nyanyian2 yang dilantunkan oleh para suporter Indonesia yang mayoritas dari suporter Persija. Kami juga larut dalam suasana tersebut, saya sempat melihat Rafael juga sangat senang dan ikut bernyanyi juga, terutama lagi Garuda di dadaku.


Namun sayangnya hasil pertandingan pada malam itu dimenangkan oleh Oman 2-1, sehingga praktis Indonesia tidak akan lolos ke Kejuaraan Piala Asia di Qatar pada thn 2011. Tetapi kami berdua sangat puas bisa menyaksikan pertandingan tersebut secara langsung walaupun kami harus berkeringat dan suara kami juga sampai serak karena ikut bersorak pada saat Boaz mencetak goal untuk menyamakan kedudukan menjadi 1-1 pada babak I.

Sebelum kami meninggalkan stadion, kami menyempatkan diri untuk membeli kaos,topi dan slayer dengan atribut kesebelasan Indonesia untuk Rafael. Sesampai di parkiran mobil ternyata kami tidak bisa langsung keluar karena mobilnya terblock oleh Bis rombongan suporter Persija, sehingga akhirnya kami baru bisa keluar stadion pada 21.30 WIB. OK Rafael akhirnya impian kamu untuk menonton sepak bola di Stadion Senayan sudah tercapai, semoga kamu bisa mewujudkan cita-cita mu untuk menjadi pemain sepak bola Nasional Indonesia. Jangan lupa tetaplah menyanyikan : Garuda di dadaku...Bravo Sepak Bola Indonesia.