
Setelah melakukan perjalanan menuruni pegunungan dan menyusuri jalur levee yang merupakan jalur pembuangan tailing akhirnya kami sampai di Cargo Dock dengan waktu tempuh sekitar 2 jam. Untuk memasuki terminal Cargo Dock saya harus menunjukkan identitas kepada petugas security. Setelah kami memarkir mobil, kami sekeluarga menuju ke tempat tunggu Fery penyebrangan.

Setelah menunggu kurang lebih 10 menit akhirnya kapal fery "JARAMAJA" datang juga, oh iya schedule kapal fery adalah setiap 15 menit melakukan penyeberangan dari cargo dock ke portsite. Kami sekeluarga menaiki kapal dengan hati-hati, karena kondisi cuaca saat itu agak gerimis sehingga mudah terpeleset di dermaga.
Dari dalam kapal kami dapat melihat perkampungan nelayan suku Kamoro dan beberapa perahu nelayan yang sedang mengambil air bersih di cargo dock. Berdasarkan informasi biasanya ada beberapa nelayan yang suka menjual hasil tangkapan mereka yang berupa ikan, udang dan kepiting, namun pada saat kami menyeberang kami tidak menemukannya.
Setelah menempuh perjalanan dengan kapal fery kurang lebih sekitar 8 menit kami sampai di portsite. Kondisi cuaca pada saat itu agak mendung sehingga kita tidak merasakan udara panas. Kondisi air juga cukup tenang sehingga kami di dalam fery sangat nyaman sekali. Oh iya untuk naik kapal fery ini kami tidak dipungut biaya lho alias gratis bagi karyawan dan keluarga Freeport dan juga bagi suku asli Kamoro yang tinggal di daerah tersebut.
Hal pertama yang menarik kami adalah kami berphoto di depan guest house. Di guest house ini saya sempat menginap selama 2 malam sehubungan dengan project di Coal Plant pada tahun 2007. Seperti yang telah saya informasikan bahwa di portsite terdapat pembangkit listrik tenaga batu bara (Coal Plant) yang dikelola oleh PJP. Coal Plant inilah yang mensupply listrik untuk kegiatan pertambangan dan kota tembagapura. Bangunan Coal Plant ini sangat menyolok di portsite, yaitu dengan adanya 2 cerobong asap di depannya. Karena coal plant tidak boleh dikunjungi oleh non karyawan maka saya mengajak keluarga untuk ke mini market Hero yang ada di sana. Kami berbelanja beberapa snack dan soft drink. Ada beberapa hal yang menarik kami temukan di portsite yaitu adanya karyawan yang memelihara ayam, rupanya di portsite ada juga keluarga yang tinggal di sana. Kami juga menemukan motor John Deer yang beroda 4, anak2 tidak mau melewatkan kesempatan ini, oh iya ada satu lagi yaitu adanya tempat yang seperti halte dengan atap yang berbentuk tongkonan (rumah adat suku Toraja). Dan hal terakhir adalah adanya Gereja Kasih.
Akhirnya kunjugan kami di portsite harus diakhiri, sambil menunggu kapal jaramaja berangkat, kami sempat melihat adanya kapal pengangkut kontainer yang bernama "Lintas Samudera" yang merupakan kapal pengangkut kargo yang sedang di pandu oleh 2 kapal untuk merapat ke dermaga.