Minggu, 08 November 2009

Bazaar KKBSU 2009

Pada tanggal 1 November 2009, Kerukunan Keluarga Besar Sulawesi Utara (KKBSU) Tembagapura mengadakan bazaar dalam rangka penggalangan dana oleh Panitia Natal KKBSU 2009. Kami yang juga merupakan anggota KKBSU turut serta dalam kegiatan ini dengan membuka meja bazaar. Pada kesempatan ini kami mejual pernak-pernik Natal dan aneka mainan anak-anak yang harganya sangat terjangkau oleh para pengunjung Bazaar.

Puji Tuhan, ternyata beberapa item jualan kami dapat terjual dengan sangat laris, yaitu : lampu2 Natal yang diborong oleh panitia Natal dan beberapa mainan anak2x, seperti balon bola, super hero & pesawat, aneka sticker dan pensil hias, bahkan kami sampai kehabisan stock untuk balon bola, pesawat dan pensil hias. Bahkan sampai kami sudah tutup meja masih ada beberapa anak dan pengunjung yang menanyakan beberapa mainan seperti pistol air, Ben10, helikopter, softball yang kali ini dalam hitungan tidak sampai 1 jam langsung ludes!. Terima kasih kepada Panitia Bazaar KKBSU yang sudah memberikan kesempatan kepada kami untuk berpartisipasi dalam kegiatan ini, semoga pelaksanaan Natal KKBSU 2009 bisa terlaksana dengan sukses.

Rumah sederhana kami di Pamulang

Pada beberapa waktu yang lalu, saya pernah menceritakan tentang rumah kami di Tembagapura. Untuk kali ini saya ingin menceritakan tentang rumah sederhana kami di Permata Pamulang. Rumah ini saya beli pada tahun 2003 yang kebetulan dijual oleh pemiliknya. Rumah ini tepat di sebelah rumah yang kami kontrak dari tahun 1999. Rumah ini 36m2 dengan luas tanah 90m2 dengan komposisi 2 km. tidur dan 1 km mandi. Pada tahun 2006, rumah ini kami renovasi dengan menambahkan 3 km tidur anak2x dan 1 km mandi dilantai atas. Berikut beberapa sudut rumah sederhana kami:

Di muka rumah ada car port dan taman kecil yang oleh Mama diletakkan beberapa pot bunga dan di teras ada 2 kursi dan 1 meja kecil yang biasa kami gunakan untuk mengobrol santai.
Kemudian kita masuk ke dalam rumah akan kita dapatkan ruang tamu yang terhubung dengan ruang makan dan dapur. Oh iya...kalau malam hari ruang tamu ini juga untuk menyimpan motornya Rhinolva.
Kemudian kita naik ke lantai atas, terdapat 3 kmr tidur anak-anak dan 1 kmr mandi dan ruangan keluarga untuk menonton tv dan bermain anak. Terdapat juga teras atas yang juga biasa kami gunakan untuk bersantai di malam hari.
Ya itulah sekilas tentang rumah sederhana kami yang biasa kami tempati jika kami sedang cuti ke Pamulang. Kami sekeluarga sangat betah menempati rumah ini karena suasana keakraban dengan para tetangga telah terbentuk dengan baik, sehingga jika kami kembali ke Papua, rumah ini akan selalu terjaga dengan baik.

Mama dan Rhino mendarat di Tembagapura

Mama dan Rhino pada bulan Oktober sempat melakukan perjalanan cuti singkat ke Jakarta dalam rangka kegiatan Ibadah Pengucapan Syukur Keluarga. Tepatnya mereka berangkat dari Tembagapura pada tanggal 2 Oktober dan rencananya akan kembali pada tanggal 30 Oktober 2009. Tetapi karena seluruh kegiatan acara telah dilaksanakan dengan baik, akhirnya kepulangan mereka ke Tembagapura dipercepat yaitu berangkat dari Jakarta pada tanggal 26 Oktober 2009. Mereka naik pesawat Airfast yang terbang malam yaitu sekitar jam 22.00 WIB berangkat dari Cengkareng. Setelah menempuh perjalanan kurang lebih 6 jam dengan 2x transit yaitu di Denpasar dan Makassar akhirnya pesawat mendarat dengan selamat sekitar jam 06.30 WIT di Bandara Mozes Kilangin di Timika Papua. Selanjutnya mereka langsung melakukan check-in kembali di counter Airfast untuk melanjutkan perjalanan ke Tembagapura dengan menggunakan Helikopter. Mereka mendapatkan Trip ke 2 yaitu berangkat dari Timika sekitar jam 07.45 am dan setelah menempuh perjalan sekitar 15 menit, akhirnya Mama dan Rhino mendarat dengan selamat sekitar jam 08.00 WIT di Helipad Tembagapura. Ternyata mereka satu flight dengan Keluarga Bpk. Eddy Sulkan yang juga baru kembali dari cuti.




Kalau menurut cerita dari Mama, awalnya Rhino sangat tegang pada saat naik helikopter ini, namun setelah Mama meminta agar dia melihat ke arah luar melalui jendela, kemudian dia mulai menikmati perjalanan dengan helikopter ini. Setelah sampai di rumah, saya tanyakan ke Rhino apakah masih mau naik helikopter lagi? dia dengan tegas menjawab...mau Pa!, karena naik helikopter itu enak sekali. OK Rhino...kita tunggu saja jadwal cuti kita berikut, mudah2an kita masih bisa memanfaatkan fasilitas helikopter ini.