Sabtu, 24 Januari 2009

Natalan di Rembon

Selama di Toraja, kami tinggal di rumah Opa dan Oma Pongbulaan di Rembon - Makale. Kami sekeluarga sangat senang tinggal di rumah tersebut. Rumah tersebut merupakan kombinasi rumah kayu dan batu dan memiliki halaman yang cukup puas, sehingga Rafael dapat bermain bola bersama teman2nya hampir setiap sore hari. Anak2 kami sangat menikmati keseharian mereka selama di rumah ini, dimana mereka bisa memberi makan ayam, burung kakaktua, anjing dan babi yang dipelihara oleh Opa dan Oma. Keceriaan anak2 bertambah dengan kedatangan sepupu mereka : Rena dan Eca yang merupakan anak dari Kakak saya (Luther Pongbulaan) yang berasal dari Makale. Oh iya ada yang unik di rumah ini, dimana disalah satu kamar terdapat peti yang berisi Jenasah Oma Nenek "Tiku" yang wafat pada bulan April 2008. Sebagai suku Toraja menyimpan Mayat / Jenasah merupakan bagian dari budaya yang tidak bisa dipisahkan dengan kehidupan sehari-hari. Ternyata ketiga anak kami tidak terlalu terganggu dengan kondisi tersebut dimana mereka tetap enjoy di rumah tersebut.Keluarga besar kami berencana untuk mengadakan Upacara Pemakaman Nenek kami ini pada bulan Juni/July 2009. Kami juga sempat mengunjungi Tongkoan Sarungu di Rembon yang jaraknya sekitar 3 km dari rumah. Saat ini proses pembangunan kembali tongkonan ini berlangsung, diharapkan pada bulan May 2009 sudah selesai sehingga upacara pemakaman dapat dilaksanakan.